Bab Adad (باب العدد): Angka, Urutan dan Bilangan dalam Bahasa Arab

Dalam bahasa Arab, pembahasan tentang angka (العدد) sangat menarik karena memiliki aturan yang berbeda-beda tergantung pada bentuknya, jenis kelaminnya (mudzakkar atau muannats), serta bagaimana angka tersebut dipadukan dalam kalimat. Secara umum, angka dalam bahasa Arab dibagi menjadi tiga kelompok. Mari kita bahas satu per satu dengan lebih detail.

1. Angka yang Sesuai dengan Kaidah (يجري على القياس)

Pada kelompok pertama ini, aturan yang berlaku cukup sederhana karena angka tersebut mengikuti jenis kata yang dirujuknya. Jika kata yang dirujuk adalah mudzakkar (maskulin), maka angka juga harus dalam bentuk mudzakkar. Sebaliknya, jika kata yang dirujuk adalah muannats (feminin), maka angka harus berbentuk muannats.

Contohnya:

  • Mudzakkar:
    • واحد (satu)
    • اثنان (dua)
    • ثالث (tiga) hingga عاشر (sepuluh)
  • Muannats:
    • واحدة (satu)
    • اثنتان atau ثنتان (dua)
    • ثالثة (tiga) hingga عاشرة (sepuluh)

Hal yang sama berlaku jika angka tersebut digabungkan dengan kata lain, seperti angka sebelas hingga sembilan belas. Misalnya, untuk mudzakkar:

  • أحد عشر (sebelas)
  • اثنا عشر (dua belas)
  • ثالث عشر (tiga belas)

Sedangkan untuk muannats:

  • إحدى عشرة (sebelas)
  • اثنتا عشرة (dua belas)
  • ثالثة عشرة (tiga belas)

Untuk angka dua puluh satu hingga sembilan puluh sembilan, kaidah ini tetap berlaku. Misalnya:

  • مذكر: أحد وعشرون (dua puluh satu)
  • مؤنث: إحدى وعشرون (dua puluh satu)

Ini berarti bahwa untuk jenis angka ini, kita hanya perlu memperhatikan bentuk mudzakkar dan muannats sesuai dengan kata yang dirujuk.

2. Angka yang Menyimpang dari Kaidah (يؤنث مع المذكر ويذكر مع المؤنث)

Kelompok kedua justru menarik karena di sini, angka memiliki perilaku yang “berlawanan” dengan kaidah normal. Artinya, angka-angka ini menggunakan bentuk muannats untuk mudzakkar, dan sebaliknya, bentuk mudzakkar digunakan untuk muannats. Angka-angka yang masuk ke dalam kategori ini adalah angka tiga hingga sembilan, baik saat digunakan secara tunggal maupun saat dipasangkan dengan angka sepuluh.

Contohnya:

  • Mudzakkar:
    • ثلاثة رجال (tiga laki-laki)
    • تسعة رجال (sembilan laki-laki)
  • Muannats:
    • ثلاث نسوة (tiga perempuan)
    • تسع نسوة (sembilan perempuan)

Ayat Al-Qur’an yang sering dijadikan contoh adalah dalam surat Al-Haqqah ayat 7:
{سَبْعَ لَيَالٍ وَثَمَانِيَةَ أَيَّامٍ}
(“Tujuh malam dan delapan hari”).

Jika angka tersebut digabungkan dengan “sepuluh”, misalnya dalam tiga belas hingga sembilan belas, aturan ini tetap berlaku. Misalnya:

  • Mudzakkar: ثلاثة عشر رجلاً (tiga belas laki-laki)
  • Muannats: ثلاث عشرة امرأة (tiga belas perempuan)

Aturan ini terus berlaku hingga angka sembilan puluh sembilan. Misalnya:

  • Mudzakkar: ثلاثة وعشرون رجلاً (dua puluh tiga laki-laki)
  • Muannats: ثلاث وعشرون امرأة (dua puluh tiga perempuan)

3. Angka yang Memiliki Dua Kondisi (ما له حالتان)

Angka sepuluh (عشرة) merupakan angka yang unik karena ia memiliki dua kondisi tergantung apakah ia digunakan sendiri atau digabungkan dengan angka lain. Jika angka sepuluh digunakan sebagai angka tunggal, maka ia mengikuti aturan yang berlawanan dengan kaidah seperti kelompok kedua. Misalnya:

  • Mudzakkar: عشرة رجال (sepuluh laki-laki)
  • Muannats: عشر نسوة (sepuluh perempuan)

Namun, jika sepuluh digabungkan dengan angka lain (seperti sebelas hingga sembilan belas), ia akan mengikuti kaidah normal seperti kelompok pertama. Contohnya:

  • Mudzakkar:
    • أحد عشر رجلاً (sebelas laki-laki)
    • اثنا عشر رجلاً (dua belas laki-laki)
  • Muannats:
    • إحدى عشرة امرأة (sebelas perempuan)
    • اثنتا عشرة امرأة (dua belas perempuan)

Kenapa Perbedaan Ini Penting?

Menguasai tata bahasa angka dalam bahasa Arab sangat penting, terutama dalam komunikasi sehari-hari dan juga dalam memahami teks-teks klasik, seperti Al-Qur’an dan Hadits. Perbedaan antara penggunaan angka mudzakkar dan muannats ini memberikan kejelasan dalam makna dan membantu memastikan bahwa pesan yang disampaikan tepat dan tidak menimbulkan kebingungan.

Dengan memahami tiga kategori ini—angka yang mengikuti kaidah, angka yang menyimpang dari kaidah, dan angka yang memiliki dua kondisi—Anda akan dapat menggunakan angka dalam bahasa Arab dengan lebih tepat dan efektif.